Merek Batik Indonesia Paling Populer - Batik telah terkenal di seluruh dunia sebagai busana tradisional yang memiliki motif unik kebanggaan Indonesia. Merek batik indonesia yang populer baik di dalam maupun luar negeri ada 10, bro. Cek, pasti banyak merek batik yang belum kamu tau!
1. Danar Hadi
Merek batik Indonesia yang berasal dari Solo ini didirikan pada tahun 1967 oleh pasangan suami istri H. Santoesa Dullah dan Hj. Danarsih Santosa. Nama Danar Hadi merupakan gabungan nama ibu Hj. Danarsih dan sang ayah yang bernama H. Hadipriyono.
Sejak tahun 1975, Batik Danar Hadi melebarkan sayapnya ke Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Tidak hanya pabrik tenun, pemintalan, dan jaringan distribusi yang melebar, Batik Danar Hadi pun merambah bisnis furnitur, museum batik dan tempat pernikahan, serta restoran.
2. Batik Keris
Batik Keris didirikan pada tahun 1947 oleh Kasom Tjokrosaputro dan Ibu Gaitini. Mereka membuka toko batik bernama “Keris” di Jln. Kom. Yos Sudarso di Solo. Pada tahun 1970 mereka mendirikan pabrik printing dan menjual produk tersebut di Sarinah pada tahun 1972. Batik Keris bertujuan untuk menjadi pusat kerajinan nusantara dengan melestarikan budaya Indonesia melalui pakaian (batik, ikat, lurik, dsb.) dan kerajinan.
3. Batik Semar
Batik Semar didirikan tahun 1947 di Solo oleh Somadi Kasigit dengan nama “Batik Bodronoyo”. Bodronoyo sendiri merupakan nama lain dari Semar, tokoh panutan dalam pewayangan. Batik Semar awalnya hanya membuat batik tulis aja. Namun, penjualan batik tulis yang hanya terbatas untuk kalangan menengah atas karena harganya yang tinggi membuat Batik Semar memproduksi juga batik cap dan batik kombinasi supaya bisa dibeli kalangan menengah bawah.
4. Iwan Tirta
Iwan Tirta adalah perancang busana yang dikenal karena rancangan-rancangannya menggunakan unsur batik. Batik rancangannya pernah dipakai oleh para pemimpin dunia pada pertemuan APEC di Indonesia pada tahun 1994. Pada tahun 2003, PT Iwan Tirta didirikan dengan ITPC (Irwan Tirta Private Collection) yang menjadi merek dagangnya. Rancangan Iwan kebanyakan adalah busana eksklusif yang berharga lebih dari 5 juta rupiah per potong.
5. Parang Kencana
Parang Kencana didirikan tahun 1992 oleh Mariana Sutandi. Hasratnya di dunia bisnis dan cintanya pada batik telah membawa Parang Kencana berkembang cukup pesat. Parang Kencana telah membuka 30 gerai, mempekerjakan 400 perajin batik yang tersebar di Pekalongan, Cirebon, dan Jakarta, 7 desainer busana, 5 desainer batik, dan 70 karyawan.
6. Wirokuto Batik
Bermodal 6 juta rupiah, tahun 1996 M. Romi Oktabirawa mendirikan merek batik Indonesia bernama Haji Putera yang membuat kemeja sutra berukuran besar untuk kalangan menengah atas. Seiring waktu, merek tersebut banyak dikenal orang. Romi pun mendirikan Wirokuto Batik yang mempunyai arti batik karya orang kota, di sinilah ia mendesain batiknya sendiri. Rajin mengikuti pameran adalah salah satu kunci merek batik Indonesia ini dikenal orang dan masuk ke kalangan menengah atas.
7. Alleira Batik
Didirikan tahun 2005 dengan nama Allure yang berasal dari bahasa Inggris “alluring” yang berarti menarik atau memikat hati, merek ini kemudian berubah menjadi Alleira agar bisa memasuki pasar internasional. Berawal dari sembunyi-sembunyi dari suaminya, Lisa Kurniawaty Mihardja bersama rekannya akhirnya menjadi pebisnis batik dengan pelanggan kalangan menengah atas. Lisa menjalin kerja sama dengan Annisa Pohan untuk memasarkan merek ini. Alleira kini telah memiliki delapan butik di mal-mal terkenal di Jakarta, Medan, Makassar, Singapura, dan Kuala Lumpur.
8. Kencana Ungu
Kencana Ungu merupakan toko batik yang berpusat di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Merek batik ini didirikan oleh Hartono Sumarsono, pengusaha dan kolektor batik pertama di Indonesia. Tidak hanya toko batik, Hartono pun memproduksi tekstil dan pakaian dengan label Kencana Ungu. Di tahun 2010, Hartono berhasil menciptakan kain yang diberi nama Batik Citra Lawas. Harga Kencana Ungu bervariasi, mulai dari 45 ribu ke atas. Banyak orang memilih Kencana Ungu karena harganya murah dan bahannya adem, terutama baju tidur dan dasternya.
9. Bateeq
Bateeq merupakan merek di bawah bendera PT Efrata Retailindo dengan Michelle Tjokrosaputro sebagai President Director-nya. Michelle bercita-cita ingin membuat Bateeq sebesar Zara. Produk batik yang ditawarkan sangat beragam, mulai dari kemeja, busana wanita, baju muslim, hingga t-shirt. Bahan yang digunakan juga bermacam-macam, seperti sutera, katun, ATMB, dan cap yang juga dipadukan dengan bahan lain seperti jeans, kaos, stretch, dan sifon.
10. Galeri Batik Jawa
Galeri Batik Jawa telah membuka gerai di lima kota besar, yaitu Jakarta, Yogyakarta, Bekasi, Semarang, dan Bandung. Mayasari Sekarlaranti atau yang akrab dipanggil Nita adalah orang yang telah mendirikan usaha batik dengan pewarna alami ini.
Batik yang dikelola sejak tahun 2005 ini sering disebut batik indigo karena memakai pewarna dari tumbuhan bernama Indigofera tinctoria atau yang lazim disebut nila. Indigo menghasilkan warna biru, sedangkan untuk warna coklat, menggunakan kulit batang mahoni. Kain batik tulis indigo dijual seharga 350 ribu rupiah hingga 1,5 juta rupiah. Harga yang sama juga diberlakukan untuk baju yang sudah jadi.